Baru-baru ini dikabarkan bahwa mantan karyawan dari Niantic, Studio di belakang Pokemon GO telah melakukan gugatan terhadap perusahaan tersebut. Dimana sang karyawan menuduh adanya diskriminasi terhadap karyawan wanita, termasuk karyawan wanita kulit berwarna.
Tuduhan ini mengklaim bahwa perusahaan tersebut lebih menyukai karyawan pria, yang mana hal ini telah menciptakan lingkungan yang mengucilkan staf wanita di dalam Niantic. Kejadian seperti ini pun bukan pertama kali di industri game.
Niantic terkena gugatan oleh mantan karyawan
Dimana ada banyak perusahaan game yang juga mendapat tuduhan bahwa melakukan diskriminasi terhadap karyawan mereka, terutama mereka. Pada tahun lalu, Blizzard menjadi salah satu perusahaan yang dituduh melakukan hal yang sama.
Tuduhan ini juga menyoroti perbedaan gaji antara pekerja laki-laki dan perempuan. Mantan karyawan tersebut memilih untuk tidak disebutkan namanya, tetapi merupakan salah satu dari 230 staf yang sayangnya diberhentikan minggu lalu karena Niantic memilih untuk menutup proyek untuk fokus terutama pada Pokemon GO.
Dituduh lakukan Diskriminasi Terhadap Karyawan Wanita
Jane Doe yang mengajukan gugatan tersebut mengklaim bahwa seorang karyawan laki-laki dibayar dengan gaji yang lebih tinggi meskipun dia memiliki jabatan yang lebih tinggi darinya.Pada tahun lalu, diduga bahwa karyawan laki-laki dibayar USD127.000 per tahun sementara dia dibayar USD 105.000.
Jane Doe juga mengklaim bahwa dia dibayar lebih rendah daripada rekan pria, tetapi daftar pekerjaan yang dia lihat mengungkapkan kepadanya bahwa dia dibayar lebih dari USD 10.000 kurang dari gaji rata-rata terendah untuk posisinya. Jane Doe juga mengklaim telah membawa masalah ini ke Diversity Equity and Inclusion Director Niantic dan Principal People Partner.
Namun sayangnya, malah ditanggapi dengan tidak baik. Sampai saat ini, belum ada kabar lebih lanjut dari pihak Niantic terkait gugatan ini. Bagaimana tanggapan mu mengenai hal ini? Berikan tanggapan mu ya.
source: Game Rant